Oleh: Komang Gede Wira Trisna
Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (TQM) dalam Proses Pembelajaran untuk Perguruan Tinggi
Pendidikan
dikatakan bermutu diperoleh pada instansi pendidikan yang bermutu, dan instansi
pendidikan yang bermutu tentunya akan menghasilkan SDM yang bermutu pula. Dalam
meningkatkan SDM peran pendidikan sangat berpengaruh. Maka dari itu pentingya
pembangunan nasional untuk fokus pada peningkatan mutu pendidikan.
Undang–undang sisdiknas tahun 2003 menyatakan pendidikan
nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak, sehat beriman,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Pendidikan
saat ini, terutama pendidikan tinggi dihadapkan pada berbagai tantangan baik
nasional maupun internsional. Tantangan nasional muncul dari dunia ekonomi,
sosial, budaya, politik, dan keamanan. Sosial kemasyarakatan bangsa ini seperti
ada yang salah, dimana kerusuhan, konflik antar daerah, pencurian, perkelahian,
tawuran, free seks pada kalangan remaja dan dewasa dan berbagai kondisi
negative kemasyarakatan lainnya dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Perkembangan budaya global saat ini malah mengikis berbagai budaya asli bangsa,
khususnya budaya daerah.
Tantangan
dunia internasional menunjukkan bahwa Indonesia saat ini akan menghadapi
berbagai persaingan global, seiring dengan berlangsungnya globalisasi,
khususnya dalam perdagangan (ekonomi). Pemecahan masalah nasional dan
pemenangan persaingan global ini menuntut dimilikinya sumber daya manusia yang
kompeten dibidangnya yang disertai akhlak mulia.
Perguruan
tinggi sebagai salah satu institusi pendidikan merupakan lembaga yang berfungsi
sebagai “agen of change”, bertugas untuk membangun peserta didik agar sanggup
memecahkan masalah nasional (internal) dan memenangkan persaingan internasional
(eksternal). Penyelenggaraan perguruan tinggi harus diorientasikan pada
pembentukan manusia yang berkompeten dan beradab. Manajemen peningkatan mutu
merupakan sebuah kajian menegenai bagaimana sebuah pendidikan/ pembelajaran di
perguruan tinggi harus dikelola secara efektif, efisien dan berkeadailan untuk
mewujudkan mutu pendidiakn tinggi sebagaimana diharapkan.
Dibutuhkannya
manajemen mutu pendidikan (TQM) yang diartikan sebagai seni dan ilmu dalam
mengelola jasa untuk memberikan kepuasan pada pelanggan melalui jaminan mutu
agar nantinya tidak terjadi keluhan-keluhan. Bagi mahasiswa, perguruan tinggi
adalah sarana untuk belajar dan di dalamnya terdapat sistem yang terdiri dari
input-proses-output. Oleh sebab itu, perguruan tinggi memiliki peran yang
penting untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang baik agar
mahasiswa dapat dengan aktif mengembangkan segala potensi yang ada pada
dirinya.
Penghalang terbesar bagi penerapan TQM dalam pendidikan
adalah salah tafsir dari filosofi TQM dan kurangnya memahami proses yang
berbeda dalam pendidikan dibandingkan dengan industri. Hal ini bisa disebabkan
kurangnya pengetahuan yang diperlukan tentang TQM. Dalam pendidikan tinggi, desain kurikulum yang buruk
dapat menyebabkan kegagalan kualitas. Mungkin ada sistem akademik cocok dan
prosedur yang berfungsi sebagai hambatan saat memaksakan perubahan dalam
kurikulum atau transformasi
(Kohn, 1993).
Dalam
pendidikan tinggi, kesulitan mengukur
proses belajar
dan keberhasilan output dan produktivitas (Harvey, 1995,
Yorke, 1997 dan Owlia dan Aspinwall, 1998).
Masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan manajemen peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi salah
satunya ialah tidak adanya tindak lanjut dari evaluasi program. Hampir semua
program dimonitor dan dievaluasi dengan baik, Namun tindak lanjutnya tidak
dilaksanakan. Akibatnya pelaksanaan pembelajaran selanjutnya tidak ditandai
oleh peningkatan mutu.
Definisi Manajemen Mutu
terpadu (TQM)
Ada banyak definisi dari TQM. Roosevelt (1995) mendefinisikan TQM sebagai arsitektur strategis yang membutuhkan evaluasi dan penyempurnaan terus menerus praktek perbaikan di semua bidang bisnis. Corrigan (1995) memberikan definisi dengan penekanan pada kepuasan pelanggan.
TQM adalah filosofi manajemen yang membangun sebuah
organisasi belajar berorientasi pelanggan yang didedikasikan untuk kepuasan pelanggan melalui perbaikan yang berkesinambungan dalam efektivitas dan efisiensi organisasi dan proses-prosesnya. (Corrigan: 1995).
Nasution
(2001:28) mendefinisikan total quality management merupakan suatu pendekatan
dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi
melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan
lingkungannya. Menurut Hadari Nawari
(2005) Manajemen Mutu Terpadu adalah manejemen fungsional dengan pendekatan
yang secara terus menerus difokuskan pada peningkatan kualitas, agar produknya
sesuai dengan standar kualitas dari masyarakat yang dilayani dalam pelaksanaan
tugas pelayanan umum (public service)
dan pembangunan masyarakat (community
development). Konsepnya bertolak dari manajemen sebagai proses atau
rangkaian kegiatan mengintegrasikan sumber daya yang dimiliki, yang harus
diintegrasi pula dengan pentahapan pelaksanaan fungsi– fungsi manajemen, agar
terwujud kerja sebagai kegiatan memproduksi sesuai yang berkualitas. Setiap
pekerjaan dalam manajemen mutu terpadu harus dilakukan melalui tahapan
perencanaan, persiapan (termasuk bahan dan alat), pelaksanaan teknis dengan
metode kerja/cara kerja yang efektif dan efisien, untuk menghasilkan produk
berupa barang atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pengertian
lain dikemukakan oleh Santoso yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dan Anastasia
Diana (1998) yang mengatakan bahwa “TQM merupakan sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorentasi pada kepuasan
pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi”. Di samping itu Fandy
Tjiptono dan Anastasia Diana (1998) menyatakan pula bahwa Total Quality
Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.
Edward Sallis (1993), sebagaimana dikutip Syafaruddin
menyatakan bahwa Management is a philosophy and a methodology which assists
institutions to manage change and to set their own agendas for dealing with the
plethora of new external pressures. Pendapat ini menekankan pengertian
bahwa manajemen mutu terpadu merupakan suatu filsafat dan metodologi yang
membantu berbagai institusi, terutama industri, dalam mengelola perubahan dan
menyusun agenda masing-masing untuk menanggapi tekanan-tekanan faktor eksternal.
Berdasarkan
beberapa pengertian di atas, Hadari Nawawi (2005) mengemukakan tentang
karakteristik TQM sebagai berikut :
- Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal
- Memiliki opsesi yang tinggi terhadap kualitas
- Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
- Memiliki komitmen jangka panjang.
- Membutuhkan kerjasama tim
- Memperbaiki proses secara kesinambungan
- Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
- Memberikan kebebasan yang terkendali
- Memiliki kesatuan yang terkendali
- Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Manajemen Mutu Terpadu
dalam Pendidikan
Karena
proses belajar yang dibahas, TQM akan mempengaruhi karakteristik belajar seumur
hidup di antara peserta didik, yang pada gilirannya akan memuaskan pelanggan
sekunder dan tersier seperti orang tua, pengusaha dan pemerintah juga. TQM
dalam pendidikan tinggi perlu ditetapkan umpan balik yang kuat dengan evaluasi
menjadi proses yang berkesinambungan dan tidak hanya meninggalkan sampai akhir
program studi. Hal yang mendasarinya mencapai proses inti dalam pendidikan
tinggi, yaitu pengajaran dan pembelajaran siswa.
Menurut
Hadari Nawawi (2005), bagi organisasi pendidikan, adaptasi manajemen mutu
terpadu dapat dikatakan sukses, jika menunjukkan gejala–gejala sebagai
berikut:
- Tingkat konsistensi produk dalam memberikan pelayanan umum dan pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan peningkatan kualitas SDM terus meningkat.
- Kekeliruan dalam bekerja yang berdampak menimbulkan ketidakpuasan dan komplain masyarakat yang dilayani semakin berkurang.
- Disiplin waktu dan disiplin kerja semakin meningkat
- Inventarisasi aset organisasi semakin sempurna, terkendali dan tidak berkurang/hilang tanpa diketahui sebab – sebabnya.
- Kontrol berlangsung efektif terutama dari atasan langsung melalui pengawasan melekat, sehingga mampu menghemat pembiayaan, mencegah penyimpangan dalam pemberian pelayanan umum dan pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Pemborosan dana dan waktu dalam bekerja dapat dicegah.
- Peningkatan ketrampilan dan keahlian bekerja terus dilaksanakan sehingga metode atau cara bekerja selalu mampu mengadaptasi perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai cara bekerja yang paling efektif, efisien dan produktif, sehingga kualitas produk dan pelayanan umum terus meningkat.
Disamping
itu dalam menerapkan TQM di kelas membahas kualitas proses bisnis inti pendidikan tinggi. Beaver (1994)
menyatakan bahwa ada berbagai kriteria untuk pengajaran di kelas dan ini terutama meliputi berkaitan dengan keunggulan mengajar:
a. pembelajaran aktif untuk meningkatkan keterlibatan mahsiswa;
b. penguasaan konten dan kemampuan untuk berkomunikasi;
c.
penilaian
dan cara lain untuk umpan balik tentang belajar mahasiswa, dan
d. kepedulian untuk belajar dan kemajuan mahasiswa.
Peningkatan mutu pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis yang
terus menerus meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor
yang berkaitan dengan itu, dengan tujuan agar target perguruan
tinggi dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.
Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai, proses untuk
mencapai dan faktor-faktor yang terkait. Dalam peningkatan mutu ada dua aspek
yang perlu mendapat perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan aspek proses
mencapai hasil tersebut.
Menilai
kualitas pengajaran adalah hal yang kompleks karena melibatkan banyak faktor
yang tak berwujud. Aliran metode atau proses yang sistematis untuk mengevaluasi
mata kuliah di setiap institusi pendidikan tinggi. Kegiatan dalam proses
evaluasi mata kuliah dijabarkan dalam gambar 1.
Gambar.1. Langkah evaluasi
mata kuliah
1. Langkah
pertama, Memilih mata kuliah yang akan dievaluasi
Langkah pertama dalam
evaluasi adalah untuk mengidentifikasi seting program kunci yang mempengaruhi
profil lulusan mahsiswa.
2. Langkah
kedua, Menyiapkan kerangka acuan untuk mengevaluasi mata kuliah
Tim pengajar
berkonsultasi dengan tim evaluasi menentukan daftar referensi sebagai dasar
untuk perbaikan terus-menerus.
3. Langkah
ketiga, Melakukan evaluasi program
Evaluasi
tentunya harus melibatkan kedua siswa serta para anggota yang merupakan team
teaching. Salah satu metode yang umum digunakan untuk evaluasi adalah melakukan
survei dengan kuesioner yang terdefinisi dengan baik.
4. Langkah
keempat, Menyiapkan laporan evaluasi
temuan
Tim evaluasi menyiapkan
laporan evaluasi yang merangkum temuan utama dan mengusulkan rekomendasi dalam
konsultasi dengan tim pengajar.
5. Langkah
kelima, Menyiapkan rencana tindakan dengan langkah-langkah perbaikan
Rencana tindakan
mencakup dasar untuk menentukan bidang perbaikan dan tindak lanjut yang
diusulkan oleh tim pengajar. Sumber daya yang dibutuhkan dan penjadwalan untuk
melaksanakan tindakan tertentu juga ditunjukkan dalan rencana tindakan.
6. Langkah
keenam, Melaksanakan rencana tindakan untuk perbaikan berkelanjutan
Prosedur tindak lanjut
terdiri dari langkah-langkah dalam siklus: 1) Mengikuti rencana tindakan; 2)
Mengumpulkan data untuk hasil yang diinginkan; 3) Memilih indikator dengan
baik; 4) Menganalisis data; 5) Laporan tindak lanjut
7. Langkah
ketujuh, Memantau rencana tindakan untuk perbaikan berkelanjutan
Laporan hasil evaluasi
disampaikan untuk memastikan bahwa komitmen tindakan sesuai dengan target yang
direncanakan.
Keunggulan
dan Kelemahan Implementasi TQM
Ada beberapa manfaat positif yang
diperoleh jika lembaga pendidikan mampu mengimplementasikan TQM secara baik di
masa mendatang, antara lain:
TQM
Di Pendidikan Tinggi
|
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
·
Keluhan dari pelanggan internal maupun eksternal dapat
dieliminasi sekecil mungkin.
·
Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dan ada di lembaga
lebih optimal.
·
Pelaksanaan aktivitas utama lebih efisien dan efektif.
·
Memperoleh pengakuan dari pihak lain (dalam negeri maupun
luar negeri) terhadap eksistensi lembaga pendidikan.
·
Dapat menjadi model untuk mengembangkan lembaga pendidikan
lainnya (yang belum mengimplementasikan TQM di indonesia bahkan di asia).
·
Hubungan antar lembaga pendidikan dengan stakeholders
menjadi lebih baik.
|
·
Adanya salah tafsir dari filosofi TQM dan kurangnya
memahami proses yang berbeda dalam pendidikan dibandingkan dengan industri
·
Kemungkinan
adanya desain kurikulum yang buruk dapat menyebabkan kegagalan kualitas.
·
Kelemahan
lain untuk
TQM dalam pendidikan bisa menjadi kekurangan dana yang cukup dan sumber daya.
·
Selain
itu dalam dunia
industri bisa saja mudah untuk mengukur,
memantau dan meningkatkan karakteristik produk dibandingkan dengan situasi di
pendidikan tinggi. Dalam pendidikan tinggi, kesulitan pengukuran proses belajar dan dalam
mengukur keberhasilan output dan produktivitas.
|
Hasil
yang diharapkan dalam Implementasi TQM
Keberhasilan pelaksanaan manajemen
mutu terpadu dalam pendidikan tinggi dapat dicapai dengan mengadopsi TQM, yang
memprioritaskan perbaikan terus menerus dalam proses inti, yaitu mengajar/belajar.
Hal ini akan memungkinkan perguruan tinggi untuk:
Ø menyadari kebutuhan pelanggan yang
selalu berubah dan bereaksi segera untuk kebutuhan mereka;
Ø efisien memanfaatkan sumber daya
dengan mengarahkan pada kegiatan yang benar-benar memenuhi kebutuhan pelanggan;
Ø menggunakan evaluasi program untuk
melakukan perbaikan secara sistematis dan berkesinambungan, dan
Ø keterlibatan baik peserta didik
maupun anggota lembaga dalam misi kualitas.
bronze dominus - Tatin Gold Gold
BalasHapusThe winnerwell titanium stove bronze dominus. Silver Slots · Plastic samsung titanium watch Slots trekz titanium pairing · titanium undertaker Dining Tables · Promotions titanium max